Pada suatu subuh tentara Israel mendatangi salah satu masjid yang berada di wilayah Gaza. Dia melihat sebentar ke dalam masjid lalu berlalu begitu saja. Pada waktu lain di hari jum’at, tentara tersebut datang lagi ke masjid saat jama’ah sedang melaksanakan shalat jum’at. Ia menengok ke dalam masjid sebentar kemudian berlalu begitu saja. Begitu seterusnya kegiatan itu ia lakukan secara rutin.
Suatu ketika, ada jama’ah masjid yang sudah sangat penasaran dengan tingkah laku tentara tersebut sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya. Kurang lebih seperti ini jawaban sang tentara,
“Pemuka agama kami mengatakan, umat Islam akan bangkit ketika jumlah jama’ah shalat subuh sama dengan jama’ah shalat jum’at. Oleh karena itu saya selalu mengecek jumlah jama’ah shalat di masjid-masjid. Melihat fakta yang ada, kami jadi yakin bahwa Israel masih akan berkuasa dalam jangka waktu yang lama.”
=====
Cuplikan cerita di atas saya dapatkan beberapa tahun lalu dalam sebuah artikel, saat ramainya pemberitaan tentang invasi tentara Israel di Palestina, terutama di Gaza. Satu hal yang menarik bagi saya adalah bahwa mereka –kaum Yahudi- sebenarnya mengakui bahwa Islam akan bangkit, suatu saat nanti. Dan satu hal lagi yang menarik perhatian adalah karena mereka menjadikan jumlah jama’ah shalat subuh dan shalat jum’at di masjid sebagai patokan kebangkitan Islam.
Bagi umat Islam, subuh merupakan waktu yang sangat penting dan dalam beberapa kisah penting umat Islam, subuh menjadi indikator keberhasilan suatu misi.
Keutamaan Subuh
Tentang hal ini, Rasulullah SAW sendiri tidak menjelaskan bahwa shalat subuh berjama’ah di masjid adalah indikasi kebangkitan Islam. Namun, ada banyak hadits yang menjelaskan keutamaan waktu subuh, dimana tak semua orang bisa mendapatkan kemuliaan tersebut. Diantaranya adalah sebagai berikut.
Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dan jika mereka mengetahui apa yang tersimpan di dalam shalat Subuh dan Isya, maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak.” (HR. Bukhari),
Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (Subuh dan Isya) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat.” (HR. Abu Dauwud, At-Tirmidzi)
Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)
Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barang siapa yang melakukan bahwa sebenarnya mereka shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.” (HR. Muslim, dari Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu)
Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah.” (HR. Muslim, dari Jundub ibn Abdillah al-Bajali radhiallahu ‘anhu)
Berdasarkan beberapa hadits diatas, kita mengetahui bahwa waktu subuh adalah waktu yang mulia dan kemuliaannya hanya bisa didapatkan manusia-manusia terbaik. Ketika jumlah jama’ah shalat subuh di masjid sudah sangat besa maka kita ketahui bahwa saat itulah manusia-manusia terbaik jumlahnya sudah sangat banyak. Dan karenanya, ada banyak manusia yang membangun pondasi peradaban Islam.
Kisah Shalahuddin Al-Ayyubi
Ini adalah cerita menarik dari khalifah Shalahuddin Al-Ayyubi sebelum meklukan pasukan Kristen yang menguasai Syam, terutama Baitul Maqdis. Sebelum menjadi khalifah, beliau adalah bagian dari pasukan muslim dimana saat itu khalifah daulah Abbasiyah adalah Nuruddin Zenki. Setelah Shalahuddin naik tahta, salah satu misi utama beliau adalah menjadikan Syam sebagai wilayah kekhalifahannya. Namun, cara yang ditempuh tak hanya mengandalkan kekuatan fisik dan jumlah pasukannya.
Salah satu persiapan yang dilakukan khalifah adalah meminta seluruh penduduk muslim untuk melaksanakan shalat subuh secara berjama’ah di Masjid. Ini adalah salah satu cara sang khalifah untuk meningkatkan akidah penduduk dan tentaranya. Dan untuk merealisasikannya, setiap subuh beliau selalu mengecek keadaan masjid-masjid yang ada di Damaskus –ibukota daulah Abbasiyah saat itu.
Beliau melakukannya secara rutin. Ketika beliau melihat jama’ah shalat subuh sudh cukup banyak, maka beliau yakin pasukannya sudah siap untuk menaklukan Kristen. Beliau dan pasukannya pun berangkat ke medan perang melawan pasukan salib. Dan akhirnya, Kristen benar-benar bisa ditaklukan dan Syam menjadi bagian dari daulah Islam.
Cerita Penaklukan Dajjal
Rasulullah pernah mengisahkan bagaimana nanti Dajjal akan dikalahkan oleh Imam Mahdi, nabi Isa, dan pasukan muslim.
Saat itu pasukan muslim di bawah pimpinan Imam Mahdi sudah sangat sedikit, hanya sekitar 1000 pasukan, dan pasukan Dajjal yang besar terus memburu mereka. Benteng terakhir pasukan muslim adalah di Al-Quds, dan pasukan Dajjal sudah mulai mendekati pasukan muslim.
Pada suatu subuh, umat muslim bersiap untuk melaksanakan shalat subuh berjama’ah. Tiba-tiba nabi Isa datang –yang ternyata beliau baru turun dari langit- dan menempati shaf terdepan jama’ah shalat. Imam Mahdi mempersilahkan nabi Isa menjadi imam, namun nabi Isa menolak dan mempersilahkan Imam Mahdi memimpin shalat. Setelah shalat subuh berjama’ah, nabi Isa naik ke atas mimbar. Ternyata di depan masjid pasukan Dajjal sudah bersiap untuk menyerang, nabi Isa memerintahkan pintu masjid untuk dibuka . Sempat ragu, akhirnya pasukan muslim membuka pintu. Awalnya, pasukan Dajjal akan melakukan serangan secara membabi buta. Namun, melihat nabi Isa di hadapannya, Dajjal pun lari terbirit-birit. Akhirnya perang tak seimbang itu dimenangkan oleh pasukan muslim dan Dajjal pun terbunuh.
Dari beberapa pembahasan diatas, kita dapat mengetahui bahwa subuh adalah waktu yang sangat mulia. Shalat subuh juga menjadi salah satu indikator penting dari kekuatan umat Islam. Sayangnya, hal ini tak terlalu dipahami umat Islam saat ini, dimana banyak masjid berdiri namun sangat sedikit jama’ah shalatnya, terutama waktu subuh. Semoga subuh memang menjadi indikator penting kebangkitan Islam dan umat muslim segera menyadarinya. []
Wallahu a’lam.
Malang kota, 03 Muharram 1437 H