Judul : Metamorfosa - Dari Siswa Jadi Mahasiswa
Penulis : Mukhlis Said
Penerbit : Syntesis Center
Cetakan : 2015
Tebal : xiv + 126 halaman
Hampir setiap dari kita akan mengagumi proses metamorfosa. Secara faktual, proses metamorfosa terjadi pada ulat yang bertransformasi menjadi kupu-kupu. Ulat adalah hewan yang dikenal sebagai hama tanaman dan cendrung dihindari. Namun, pada suatu fase sang ulat akan bermetamorfosa menjadi kupu-kupu sehingga ia menjadi hewan yang sangat dikagumi dan dicari-cari. Manusia tak ubahnya seperti ulat tersebut. Setiap dari kita akan bertransformasi dari anak kecil yang tidak tahu apa-apa menjadi seseorang dengan kepribadian tertentu. Namun tak setiap orang bisa berhasil dalam bermetamorfosa. Ada orang yang hidupnya diisi dengan hal biasa-biasa saja, sehingga ia tak bermetamorfosa dan menjadi ‘ulat’ untuk selama-lamanya. Ada juga orang yang dengan kesadaran dan tekad kuatnya mampu melakukan metamorfosa pada dirinya sehingga ia menjadi menjadi ‘kupu-kupu’ cantik yang sangat dikagumi. Peluang metamorfosa terbesar sseseorang adalah ketika menjadi seseorang mahasiswa.
Mukhlis Ndoyo Said adalah seseorang yang mempunyai banyak pengalaman dan kematangan gagasan yang tak perlu diragukan. Mukhlis menjadi salah satu orang yang bisa dibilang sukses melakukan metamorfosa pada dirinya. Buku “Metamorfosa: dari siswa jadi mahasiswa” menjadi salah satu bukti ketajaman analisis, banyaknya pengalaman, dan luasnya bacaan yang dimiliki. Berbekal pengalamannya berkecimpung di organisasi intra kampus sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) 2013 dan Presiden BEM ITS 2014, serta pengalaman luas mengikuti pelatihan dan kegiatan berskala nasional, ia membeberkan tips-tips dan fakta-fakta seputar metamorfosa agar para pembacanya dapat melakukan hal yang sama.
Dalam buku ini, Mukhlis membagi proses metamorfosa mahasiswa menjadi tiga fase penting yang saling berkaitan. Pertama adalah metamorfosa pola pikir. Pada fase ini, mahasiswa akan diajak untuk memahami hal-hal baru yang menjadi dasar untuk berbuat dan berkontribusi. Kedua, metamorfosa perilaku. Fase ini menjadi panduan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kualitas, terutama dalam hal manajemen diri. Dan yang terakhir, metamorfosa jiwa mahasiswa. Pada fase ini, mahasiswa diajak untuk membentuk karakter yang berintegritas dengan cara melihat segala sesuatu dengan hati yang jernih.
Status Mukhlis Said sebagai seorang aktivis kampus tak lantas membuat tulisannya berat untuk dicerna khalayak umum. Tulisannya mengalir begitu lancar dan sangat mudah dipahami. Apalagi, penulisan yang dibuat ringkas namun penuh makna juga memudahkan pembaca untuk mengmbil intisari tulisan dalam buku ini. Buku ini bukan hanya cocok dinikmati oleh mahasiswa baru yang notabenenya sedang melakukan pencarian jati diri. Mahasiswa lama, atau bahkan mereka yang sudah lulus pun, juga akan bisa menikmati buku ini dan mengambil intisarinya untuk melakukan metamorfosa diri.
Saat ini, buku “Metamorfosa: dari siswa jadi mahasiswa” masih dicetak secara terbatas oleh lembaga tempat sang penulis bernaung, Syntesis Center. Oleh karena itu, cukup sulit untuk menemukannya di pasaran toko buku. Sebagian besar penjualan buku dilakukan secara online atau didistribusikan oleh mahasiswa-mahasiswa yang telah memesan buku tersebut sebelumnya dari Syntesis Center. Kedepannya, tak menutup kemungkinan buku ini akan dierbitkan secara masal oleh penerbit buku karena memang minat pembaca terhadap buku ini cukup bagus. []