Ada dua hal penting yang menjadi pondasi bagi tegaknya sebuah pergerakan, pembinaan internal yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia serta pembangunan jaringan secara luas melalui hubungan masyarakat. Obyek jaringan yang dimaksud dapat berupa masyarakat sebagai suatu komunitas serta sebuah pergerakan. Dua hal ini harus berjalan beriringan dan mendapat porsi perhatian yang besar agar tercapai suatu kondisi ideal pergerakan.
Peran humas menjadi sangat kuat karena berhubungan dengan opini publik dan citra pergerakan di mata khalayak umum. Secara umum, humas berperan sebagai penghubung (komunikator) antara internal pergerakan dengan masyarakat luas. Melalui humas juga citra sebuah pergerakan terbentuk, meskipun faktor karakter perseorangan anggota juga menentukan pembentukan citra tersebut. Apalagi, di era globalisasi saat ini, peran humas sangat dibutuhkan ditengah pesatnya perkembangan teknologi yang menjadikan informasi dapat tersebar dengan begitu cepat dan luas.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dan akan saya lakukan ketika mengambil peran sebagai bagian dari humas, dalam upaya membentuk kekuatan internal yang solid dan memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat.
Menentukan Visi Humas
Membentuk visi humas adalah hal pertama dan utama yang harus dilakukan. Ibarat akan menempuh suatu perjalanan, kita harus tahu tujuan kita, jalan untuk menempuh tujuan tersebut, serta bagaimana medan yang akan kita hadapi nantinya. Visi humas merupakan turunan dari visi pergerakan, hanya tatarannya lebih spesifik dan merujuk pada teknis di lapangan. Visi ini pula yang akan menjadi pembatas gerakan humas agar selalu linear dengan tujuan pergerakan.
Berbasis Data dan Riset
Menyajikan data yang valid, akurat menjadi sangat penting dalam upaya membangun opini dan mensukseskan tujuan humas. Oleh karena itu, mereka yang bekerja di humas harus terbiasa melakukan riset mendalam mengenai dinamika di sekitarnya. Dan untuk dapat melakukan riset yang mendalam, maka diperlukan kepekaan tinggi sehingga responsif dalam menyikapi masalah.
Pemanfaatan Media
Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat, maka humas dituntut untuk memanfaatkan segala media yang ada untuk menyebarkan dan mendapatkan informasi. Jika pada awalnya buletin, majalah, dan koran menjadi senjata utama dalam menyebar dan mencari informasi, maka media sosial dan media informasi online juga harus menjadi ladang garapan kerja humas. Ini sebenarnya yang sedang dimanfaatkan media-media besar nasional untuk memberikan pengaruhnya.
Membangun Kepiawaian dalam Menulis
Bentuk atau gaya tulisan juga berpengaruh pada penerimaan masyarakat terhadap apa yang disampaikan humas. Informasi berupa data dan fakta yang disajikan secara menarik akan mempegaruhi penerimaan masyarakat. Oleh karena itu, setidaknya setiap kader humas harus mempunyai kemampuan menulis yang baik.
Integritas Dakwah dan Humas
Hal ini berkaitan pula dengan visi pergerakan yang diturunkan menjadi visi humas. Satu hal yang harus kita jadikan dasar bergerak adalah bahwa kita melakukan sesuatu untuk tujuan dakwah. Adapun pergerakan merupakan wadah untuk melaksanakan dakwah tersebut. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang mewajibkan seorang muslim untuk berdakwah, yang tertulis dengan awalan perintah ‘katakanlah ...’ atau ‘sampaikanlah....’
Mengingat pentingnya peran humas, maka perlu dibuat batasan-batasan agar kerja humas tidak keluar dari jalur yang sudah ditetapkan. Batasan tersebut adalah visi dan misi pergerakan, dan tentunya aturan yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. []
Wallahu a’lam.
Malang, 05 November 2015.
Menuju Daurah Kehumasan (DK) 2 KAMMI Daerah Malang.